“Cepetan” Karanggayam
Hari ini saya mau membahas atau share info tentang kesenian,
lebih tepatnya salah satu kesenian asli dari kebumen. Namanya Cepet (baca logat batak), kesenian ini
berasal dari daerah Karanggayam.
Ini gambaran Karanggayam
Nah apa sih Cepet
itu?
Cepet adalah kesenian tarian topeng yang menggambarkan
adanya pertarungan antara manusia, hewan, dan iblis-iblis yang ada di
Karanggayam, kesenian ini juga yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat
sekitar Karanggaya . Asal kalian tau, Kalau Cepet-an
ini sudah pernah ditampilkan di Taman Mini Indonesia Indah lho. Cepetan
berhasil menarik minat banyak orang, selain karena tariannya yang unik, dan
topengnya yang menyeramkan, namun terdapat suasana magis ketika tarian itu berlangsung.
Kesenian cepet ini udah berlangsung lama banget, sejak jaman
Jepang, kalo menurut daerah sekitarku itu cepet dulu dijadikan sebagai hiburan
serta sebagai pemujaan. Ada banyak versi tentang cerita Cepet-an ini.
Kesenian cepet ini di kembangkan oleh sekelumit orang, dan
dipertahankan oleh keturunannya saja dan yang bisa membuat topeng cepet ini
hanyalah yang ahli saja, yang katanya sebelum membuat topeng harus mengadakan
ritual-ritual terlebih dahuu. Ini salah satu gambarnya.
Selain itu, yang memakai topeng pada kesenian ini pun harus
sesuai, misanya kalau orang awam hanya boleh memakai topeng yang ringan-ringan
saja seperti topeng berbentuk gajah, manusia, dan lain lain, sedangkan yang
memakai topeng seperti topeng buta dll hanya orang tertentu saja, seperti
halnya garis keturunan yang membuat topeng atau saudara saja.
Gambar dari kiri itu adalah topeng-topeng yang khusus
dipakai oleh keturunan tertentu. sumber: wawancara dengan pemain).
Ada sumber yang mengatakan bahwa Cepetan ini adalah kesenian
yang menceritakan tentang sebuah peristiwa pembukaan lahan pemukiman di daerah
Karanggayam. Alkisah pada masa Jepang berkuasa di Indonesia, rakyat mengalami
penderitaan baik sandang, pangan, dan papan yang luar biasa. Hal ini dialami juga
oleh masyarakat Karanggayam. Selain itu, bencana atau musibah berupa penyakit
banyak merenggut nyawa. Pertanian tidak bisa diandalkan. Akhirnya seorang
sesepuh (tokoh masyarakat) di daerah tersebut memerintahkan untuk bersama –
sama membuka hutan untuk lahan pemukiman dan pertanian baru. Hutan itu bernama
Curug Bandung, sebuah hutan yang dikenal sangat angker. Cobaan pun datang
ketika hutan Curug Bandung dibuka. Semua penghuni hutan, baik binatang dan
mahluk halus (cepet, brekasakan, banaspati, raksasa dan lain – lain) harus
mereka hadapi. Dengan perjuangan yang keras dan pihatin yang tinggi dari warga,
sesepuh dan pemimpin pada saat itu, akhirnya cobaan, gangguan dan
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penghuni hutan Curug Bandung pun bisa
diatasi. tempat baru tersebut kemudian menjadi sebuah pemukiman yang makmur dan
tentram. Pertanian warga juga berkembang baik. Penghuni hutan yang berhasil
diatasi dengan daya prihatin (tirakat) akhirnya pindah ke tempat yang lain.
Kesenian tradisional Cepetan/Cepetan diperagakan oleh beberapa orang
menggunakan kostum yang notabene selalu ada luriknya, entah satu garis atau dua
garis, dilengkapi dengan topeng. Topeng – topeng yang dikenakan oleh
masing-masing penari menggambarkan karakter. Sebuah topeng berkarakter baik
(menggambarkan manusia), topeng lainnya menggambarkan simbol binatang (monyet,
harimau, dan gajah) dan mahluk halus (cepet, bekasakan, banaspati, raksasa/buta
dan lain – lain).Kalau menurutku kesenian ini berasal dari perpaduan kebudayaan islam dan animisme, karena adanya sesajen, dan lagunya menyanyikan puji pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya, lagu sholawat Badar, dan lainnya. Agak aneh memang, tapi itulah indahnya akulturasi. J
Cara permainannya adalah adanya alunan musik gamelan
diiringi kata-kata jawa , kemudian
orang-orang yang memakai topeng masuk sambil joget-joget, terus kalo
dikasih bau-bauan menyan sama api mereka bakal kesurupan, bahkan orang
sekitarnya kalo misalnya kena senggol, sedikit biasanya akan kesurupan juga.
Sepanjang sejarah yang memainkan tarian ini adalah pria dan wanita belum pernah
ada yang main sama sekali. kalau kuda lumping kan cowok-cewek, sedangkan ini
sama sekali nggak..
Namun, dari kesenian ini bisa diambil pesan, kita sebagai
manusia jangan takut dengan adanya Iblis atau syetan oleh karena itu kita wajib
berdoa Kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita terhindar dari syetan maupun
bencana alam dan kita sebagai umat mausia harus sadar bahwa syetan itu ada
dimana-mana. Jadi kita harus selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa.
bolehkan bertanya???apa benar kesenian cepetan itu pertama kali muncul di daearah kr.ganyam??lalu bagaimana dengan cepetan di daearah lainnya??apakah itu merupakan cepetan yang berasal dri kr,ganyam yang menyebar luas di eks-kaersidenan Banyumas??
BalasHapusHasil penelitian ini menunjukkan Sejarah terciptanya kesenian Cepetandi Dusun Karangjoho, Desa Karanggayam, Kecamatan Karanggayam
Hapus, Kabupaten Kebumen pada tahun 1943 yang diciptakan oleh Almarhum Bapak Lamijan
kalau ada yang lebih awal tolong sebutkan daerah mana
Hapusmohon balasannya..trimakasih
BalasHapusijin copas gan
BalasHapus