Jumat, 10 Mei 2013

KESENIAN CEPETAN KARANGGAYAM


“Cepetan” Karanggayam
Hari ini saya mau membahas atau share info tentang kesenian, lebih tepatnya salah satu kesenian asli dari kebumen. Namanya Cepet (baca logat batak), kesenian ini berasal dari daerah Karanggayam.





Ini gambaran Karanggayam
Nah apa sih Cepet itu?
Cepet adalah kesenian tarian topeng yang menggambarkan adanya pertarungan antara manusia, hewan, dan iblis-iblis yang ada di Karanggayam, kesenian ini juga yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat sekitar Karanggaya . Asal kalian tau, Kalau Cepet-an ini sudah pernah ditampilkan di Taman Mini Indonesia Indah lho. Cepetan berhasil menarik minat banyak orang, selain karena tariannya yang unik, dan topengnya yang menyeramkan, namun terdapat suasana magis ketika tarian itu berlangsung. 
Kesenian cepet ini udah berlangsung lama banget, sejak jaman Jepang, kalo menurut daerah sekitarku itu cepet dulu dijadikan sebagai hiburan serta sebagai pemujaan. Ada banyak versi tentang cerita Cepet-an ini.
Kesenian cepet ini di kembangkan oleh sekelumit orang, dan dipertahankan oleh keturunannya saja dan yang bisa membuat topeng cepet ini hanyalah yang ahli saja, yang katanya sebelum membuat topeng harus mengadakan ritual-ritual terlebih dahuu. Ini salah satu gambarnya.





Selain itu, yang memakai topeng pada kesenian ini pun harus sesuai, misanya kalau orang awam hanya boleh memakai topeng yang ringan-ringan saja seperti topeng berbentuk gajah, manusia, dan lain lain, sedangkan yang memakai topeng seperti topeng buta dll hanya orang tertentu saja, seperti halnya garis keturunan yang membuat topeng atau saudara saja.
Gambar dari kiri itu adalah topeng-topeng yang khusus dipakai oleh keturunan tertentu. sumber: wawancara dengan pemain).
Ada sumber yang mengatakan bahwa Cepetan ini adalah kesenian yang menceritakan tentang sebuah peristiwa pembukaan lahan pemukiman di daerah Karanggayam. Alkisah pada masa Jepang berkuasa di Indonesia, rakyat mengalami penderitaan baik sandang, pangan, dan papan yang luar biasa. Hal ini dialami juga oleh masyarakat Karanggayam. Selain itu, bencana atau musibah berupa penyakit banyak merenggut nyawa. Pertanian tidak bisa diandalkan. Akhirnya seorang sesepuh (tokoh masyarakat) di daerah tersebut memerintahkan untuk bersama – sama membuka hutan untuk lahan pemukiman dan pertanian baru. Hutan itu bernama Curug Bandung, sebuah hutan yang dikenal sangat angker. Cobaan pun datang ketika hutan Curug Bandung dibuka. Semua penghuni hutan, baik binatang dan mahluk halus (cepet, brekasakan, banaspati, raksasa dan lain – lain) harus mereka hadapi. Dengan perjuangan yang keras dan pihatin yang tinggi dari warga, sesepuh dan pemimpin pada saat itu, akhirnya cobaan, gangguan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penghuni hutan Curug Bandung pun bisa diatasi. tempat baru tersebut kemudian menjadi sebuah pemukiman yang makmur dan tentram. Pertanian warga juga berkembang baik. Penghuni hutan yang berhasil diatasi dengan daya prihatin (tirakat) akhirnya pindah ke tempat yang lain.
Kesenian tradisional Cepetan/Cepetan diperagakan oleh beberapa orang menggunakan kostum yang notabene selalu ada luriknya, entah satu garis atau dua garis, dilengkapi dengan topeng. Topeng – topeng yang dikenakan oleh masing-masing penari menggambarkan karakter. Sebuah topeng berkarakter baik (menggambarkan manusia), topeng lainnya menggambarkan simbol binatang (monyet, harimau, dan gajah) dan mahluk halus (cepet, bekasakan, banaspati, raksasa/buta dan lain – lain).
Kalau menurutku kesenian ini berasal dari perpaduan kebudayaan islam dan animisme, karena adanya sesajen, dan lagunya menyanyikan puji pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya, lagu sholawat  Badar, dan lainnya. Agak aneh memang, tapi itulah indahnya akulturasi. J





Cara permainannya adalah adanya alunan musik gamelan diiringi kata-kata jawa , kemudian  orang-orang yang memakai topeng masuk sambil joget-joget, terus kalo dikasih bau-bauan menyan sama api mereka bakal kesurupan, bahkan orang sekitarnya kalo misalnya kena senggol, sedikit biasanya akan kesurupan juga. Sepanjang sejarah yang memainkan tarian ini adalah pria dan wanita belum pernah ada yang main sama sekali. kalau kuda lumping kan cowok-cewek, sedangkan ini sama sekali nggak..
Namun, dari kesenian ini bisa diambil pesan, kita sebagai manusia jangan takut dengan adanya Iblis atau syetan oleh karena itu kita wajib berdoa Kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita terhindar dari syetan maupun bencana alam dan kita sebagai umat mausia harus sadar bahwa syetan itu ada dimana-mana. Jadi kita harus selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa. 

5 komentar:

  1. bolehkan bertanya???apa benar kesenian cepetan itu pertama kali muncul di daearah kr.ganyam??lalu bagaimana dengan cepetan di daearah lainnya??apakah itu merupakan cepetan yang berasal dri kr,ganyam yang menyebar luas di eks-kaersidenan Banyumas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasil penelitian ini menunjukkan Sejarah terciptanya kesenian Cepetandi Dusun Karangjoho, Desa Karanggayam, Kecamatan Karanggayam
      , Kabupaten Kebumen pada tahun 1943 yang diciptakan oleh Almarhum Bapak Lamijan

      Hapus
    2. kalau ada yang lebih awal tolong sebutkan daerah mana

      Hapus